Rabu, 29 Agustus 2012

Biokimia Pangan ; reaksi pencokelatan


REAKSI PENCOKLATAN (KARAMELISASI DAN REAKSI MAILLARD)
Karamelisasi
            Bila suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan meningkat, demikian juga titik didihnya. Keadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh air menguap semua. Bila keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 1600C. Bila gula yang telah mencair tersebut dipanaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya, misalnya pada suhu 1700C, maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Reaksi yang terjadi bila gula mulai hancur atau terpecah-pecah tidak diketahui pasti, tetapi paling sedikit melalui tahap-tahap seperti berikut: Mula-mula setiap molekul sukrosa dipecah menjadi sebuah molekul glukosa dan sebuah fruktosan (Fruktosa yang kekurangan satu molekul air). Suhu yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah molekul air dari setiap molekul gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog dengan fruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan polimerisasi, dan beberapa jenis asam timbul dalam campuran tersebut.

Reaksi Maillard
            Reaksi Maillard adalah reaksi pencoklatan enzimatis yang terjadi antara karbohidrat, khususnya gula pereduksi dengan gugus amin bebas dari protein atau asam amino. Hasil reaksi tersebut menghasilkan bahan berwarna cokelat, yang sering disebut sebagai pertanda penurunan mutu.
            Reaksi ini sering terjadi pada produk pangan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Reaksi maillard dalam makanan dapat berfungsi untuk menghasilkan flavor dan aroma. Reaksi ini juga dapat menyebabkan kehilangan ketersediaan asam amino, khilangan nilai gizi, bembentukan antinutrisi, pembentukan komponen toksik dan komponen mutagenik.
            Reaksi maillard dipengauhi oleh jenis gula. Pada glukosa, semakin lama dipanaskan, maka semakin pekat warna coklatnya. Sedangkan pada sukrosa, tidak terjadi perubahan yang begitu signifikan. Hal ini disebabkan karena glukosa merupakan gula pereduksi. Semakin tinggi ph, maka reaksi maillard akan semakin intensif. Karena reaksi maillard yang terjadi optimum pada kondisi basa.
Reaksi Maillard berlangsung melalui tahap-tahap sebagai berikut:
  1. Suatu aldosa bereaksi bolak-balik dengan asam amino atau dengan suatu gugus amino dari protein sehingga menghsilkan basa Schiff.
  2. Perubahan terjadi menurut reaksi Amadori sehingga menjadi amino ketosa.
  3. Dehidrasi dari hasil reaksi Amadori membentuk turunan-turunan furfuraldehida, misalnya dari heksosa diperoleh hidroksi metil furfural.
  4. Proses dehidrasi selanjutnya menghasilkan hasil antara metil α-dikarbonil yang diikuti penguraian menghasilkan reduktor-reduktor dan α-dikarboksil seperti metilglioksal, asetol, dan diasetil.
  5. Aldehid-aldehid aktif dari 3 dan 4 terpolemerisasi tanpa mengikutsertakan gugus amino (disebu kondensasi aldol) atau dengan gugusan amino membentuk senyawa berwarna cokelat yang disebut melanoidin.

Biokimia Pangan ; Lemak


MAKALAH BIOKIMIA
KAITAN STRUKTUR DENGAN FUNGSI LIPID


Disusun oleh:
Kelompok 5
M. Iqbal                      A1M010021
Aprilia Fitriani            A1M010040
Elvi Mayangsari          A1M010059
Chatarina Dety A        A1M010069
Aeny Sofiati                A1M010070
Rizky Fatuchrohman   A1M010078



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). Lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam.
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fat), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan.
Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.
Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.
Fosfolipida hampir sama dengan trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan).
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Berikut ini struktur Lipid


figure2_13b%2Cc
 












1.2. Rumusan Masalah
Dari pendahuluan diatas adapun rumusan masalahnya adalah:
1.      Apa itu lipid dan  bagaimanakah klasifikasinya ?
2.      Bagaimanakah bagian – bagian ,fungsi dan struktur lipid ?
3.      Bagaimanakah perbedaan bentuk struktur terhadap fungsi lipidnya ?
4.      Bagaimana hubungan antara struktur dan fungsi lipid?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini  adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian  lipid dan klasifikasinya.
2.      Untuk mengetahui bagian – bagian, fungsi dan struktur lipid.
3.      Untuk mengetahui perbedaan bentuk struktur terhadap funsi lipid
4.      Untuk mengetahui hubungan struktur dan fungsi lipid




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Lipid dan Klasifikasi Lipid
            Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol dan ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Lipida mempunyai sifat yang sama, taitu larut dalam pelarut nonpolar seperti etanol,eter,kloroform dan benzana. Secara umum lipida dapat dibagi dalam beberapa kelompk yaitu:
a.       Lipida sederhana
b.      Lipida majemuk
c.       Lipida turunan
Untuk selengkapnya akan diuraikan di bawah ini.
A.Lipid Sederhana
a. Trigliserida
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.
1. Lilin
Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan alkohol bukan gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26-34. contohnya adalah mirisil palmitat. (Suharsono Martoharsono, 53).
Pada umunya malam merupakan ester asam lemah dengan alkohol allifatik bermolekul besar, dan asamnya mempunyai jumlah karbon berkisar antara C25 sampai C35. (Purwo Arbianto, 54)
Jika melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin adalah merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai panjang.

                        2. Lemak
Terbentuk dari asam lemak dengan gliserol

B. Lipid Kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Jika melihat definisi ini maka lipid kompleks dapat dikelompokan menjadi:
a. Fosfolid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.
1. Glisero fosfolipid
1. Asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol
Penting sebagai perantara dalam sintesis triasilgliserol dan fosfolipid, ditemukan sedikit dalam jaringan.

2. Fosfatidilkolin (lesitin)
Lesitin mengandung asam lemak, gliserol, asam fosfat dan kolin. Lesitin tersebar luas dalam sel-sel tubuh dan mempunyai tugas metabolik dan struktur misal dalam membran.
Dipalmitil lesitin adalah zat yang sangat efektif untuk mencegah perlengketan permukaan dalam paru-paru yang disebabkan tegangan permukaan. Tidak adanya dipalmitil lesitin pada paru-paru bayi prematur menyebabkan gangguan pernafasan.
3. Fosfatidiletanolamin (sefalin)
Sefalin berbeda dari lesitin hanya pada penggantian kolin oleh etanolamin.

4. Fosfatidilinositol

5. Fosfatidilserin
Fosfatidilserin mengandung asam amino serin, sebagai pengganti etanolamin.

6. Lisofosfolipid
Adalah fosfoasilgliserol yang mengandung hanya satu radikal asil, misalnya lisolesitin.

7. Plasmalogen
Senyawa ini merupakan 10% fosfolipid otak dan otot. Secara struktural plasmalogen menyamai fosfatidiletanolamin tetapi mempunyai ikatan eter pada posisi karbon C1 sebagai pengganti ikatan ester. Radikal alkil merupakan alkohol tidak jenuh.

2. Sfingofosfolipid
1. Sfingomielin
Sfingomielin ditemukan dalam jumlah besar dalam otak dan jaringan syaraf. Pada hidrolisis sfingomielin menghasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin dan amino alkohol kompleks yaitu sfingosin.Tidak terdapat gliserol. Kombinasi sfingosin dan asam lemak disebut seramida, struktur yang juga ditemukan pada glikolipid.
b. Glikolipid
Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah istilah glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida.

c. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan molekul gliserida dan protein yang disintesis di dalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein dan selebihnya adalah lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut lipida di dalam plasma ke jaringan-jaringan yang membutuhkannya sebagai sumber energy, sebagai komponen membrane sel atau sebagai prekursormetabolit aktif..
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
1. Kilomikron
2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
3. IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
4. LDL (Low Density Lipoprotein)
5. HDL (High Density Lipoprotein)
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah.


C. Turunan Lipid (Derivat Lipid)
Derivat lipid adalah seemua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis lipid sederhana dan lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti lemak. Sehingga derivat lipid dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a.Asam lemak
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6). Asam lemak dibedakan menuru jumlah karbon yang dikandungnya yaitu asam lemak rantai pendek(kurang dari 6), asam lemak rantai sedang (8-12), asam lemak rantai panjang (14-18) dan rantai sangant panjang (lebih dari 20). Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengingat semua hydrogen yang dapat diikatnya dinamakan asam lemak jenuh. Asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana  diikat tambahkan dengan dengan atom hydrogen disebut dengan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap disebut dengan asam lemak tak jenuh tunggal. Asam lemak tak jenuh yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap disebut dengan asam lemak tak jenuh ganda.

b.Terpen
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Senyawa dasar terpen merupakan satuan C5 disebut isoprene.
Table 1.1 Turunan lipid
Jumlah atom karbon
Nama

Trivial
Sistematik
Rumus umum/molekul
2
Asam asetat
Asam binoat
CH3(CH2)COOH
4
Asam butirat
Asam tetranoat
CH3(CH2)2COOH
6
Asam kaproat
Asam hekdanoat
CH3(CH2)4COOH
8
Asam kaprilat
Asam oktanoat
CH3(CH2)6COOH
10
Asam kaprat
Asam dekanoat
CH3(CH2)8COOH
12
Asam laurat
Asam dodekanoat
CH3(CH2)10COOH
14
Asam miristat
Asam tetradekanoat
CH3(CH2)12COOH
16
Asam palmitat
Asam heksadekanoat
CH3(CH2)14COOH
18
Asam stearat
Asam oktadekanoat
CH3(CH2)16COOH
20
Asam arakidat
Asam eiokosnoat
CH3(CH2)18COOH

c.Steroid
Suatu steroid adalah senyawa yang mengandung system cincin berikut yaitu tiga cincin 6 dan 1 cincin 5. Steroid yang banyak terdapat dalam kehidupan adalah sterol, suatu alkohol yang berintikan perhidroksisiklopentano fenantren. Contohnya adalah kolesterol yang banyak terdapat dalam otak, system saraf, membrane dan lain-lain. Dalam tanaman terdapat fitosterol, misalnya stigmasterol dan sitostrol. Mikosterol adalah sterol yang terdapat dalam jamur dan ragimisalnya elgosterol yang merupakan bahan baku vitamin D.

2.2 Struktur Kimia dan Sifat Kimia atau Fisik Lipid
A.     Sumber Lemak
a.Lemak simpanan dalam Sel Lemak
Lemak hewan terutama terdiri atas triasilgliserol, berupa lemak jenuh asam palmitat dan asam oleat, di samping kolesterol dan vitamin larut lemak A,D,E, dan K. susunan asam lemak hewan  banyak bergantung dari jenis makanan yang diberikan.
Tabel 1.2 Komposisi asam lemak beberapa lemak hewan
Makanan
4:0-
12:0
14:0       16:0       16:1
g/100g asam lemak total
18:0
18:1
18:2
20:1
22:1
ATLJG
RPa1)
­Lain -lainnya
Biri – Biri
Kuning Telur
Lemak Babi
Lemak Sapi
Minyak Hati Ikan cod
Susu (Sapi)
Susu (Kambing)
Unggas
0
0
0
0
0
13
21
0
        3           21           4
        0           29           4
        1           29           3
       32           6            9
        6           13          13
       12          26           3
       11          27           3
        1           27           9

20
9
15
8
3
11
10
7
41
43
43
45
20
29
26
45
5
11
9
2
2
2
2
11
0
0
0
0
18
0
0
0
0
0
0
0
20
0
0
0
6
4
0
7
5
4
0
1

 1.Lemak susu
Lemak susu terutama terdiri atas triasilgliserol yang terdapat dalam bentuk emulsi di mana butiran halus lemak diselubungi memebran yang terdiri atas protein, fosfolipida dan kolesterol yang mencegah butiran-butiran lemak tersebut menyatu. Butiran lemak ini juga mengandung sedikit ester kolesterol, vitamin larut lemak, terutama vitamin A, D,dan Beta-karoten. Karakteristik asam lemak susu hewan memamah biak mengandung relatife tinggi asam lemak jenuh rantai pendek dan sedang serta asam lemak rantai jenuh rantai panjang dan tunggal. Kandungan asam lemak tidak jenuh ganda sangat kecil. Lemak dalam bentuk emulsi mempunyai permukaan yang lebih luas daripada lemak dalam bentuk tidak emulsi, oleh karena itu dapat lebih cepat dicernakan. Di samping itu lemak dalam bentuk emulsi mempengaruhi secara positif rasa enak makanan.

2. Telur
Lemak telur berada dalam keadaan emulsi. Satu telur rata –rata mengandung 6-7 gram triasilgliserol dan fosfolipida serta 250-300 mg kolesterol. Pentingnya telur dalam makanan sehari – hari bukan hanya terletak pada nilai gizinya, akan tetapi juga kontribusi yang diberikan oleh lipoprotein kuning telur terhadap struktur  makanan, terutama terhadap kualitas structural cake dan sejenisnya setelah dibakar.

3. Minyak Ikan
Ikan secara garis besar digolongkan dalam ikan kurus yang menyimpan lemaknya sebagai triasilgliserol dalam hati (misalnya ikan cod) dan ikan gemuk (makarel dan haring). Minyak ikan mengandung banyak asam lemak rantai sangat panjang dengan lebih dari dua puluh atom karbon yang sebagian besar mempunyai 5-6 ikatan rangkap. Komposisi asam lemak iakan berbeda, bergantung jenis ikan, makanannya, dan musim

4. Daging Otot
Lemak daging otot terutama terdiri atas fosfolipida dan kolesterol bebas, walau[un banyak daging otot hewan diinfiltrasi oleh simpanan triasilgliserol (marbling).  Sebanyak 85% asam lemak daging otot terdiri dari atas asam palmitat, stearat, okleat, linoleat dan arakidonat. Komposisi lemak daging otot menyerupai komposisi lemak simpanan.
Tabel 1.3 komposisi asam lemak beberapa lemak daging dan daun hijau
Makanan
16:0

16:1
18:0       18:1       18:2
g/100g asam lemak total
18:3
20:4
ATLJG
RPa1)
­Lain -lainnya
Ayam (hati)
Ayam (otot)
Babi (otak)
Biri – biri (otak)
Biri – biri (otot)
Cod (gemuk)
Daging sapi (otot)
Daun hijau
25
23
19
22
22
22
16
13
3
6
2
1
2
2
2
3
     17          26          15
     12          33          18
     12          19          26
     18          28           1
     13          30          18
      4           11           1
     11          20          26
­         ss           7           16
1
1
0
0
4
ss2)
1
56
6
6
8
4
7
4
13
0
6
0
0
14
0
52
0
0
1
1
14
12
4
4
11
5


5. Minyak Nabati
Sebagian besar tumbuh – tumbuhan menyimpan lemak didalam biji – bijiannya (kacang kedelai, biji bunga matahari, jagung) atau dalam dagingnya (apokat).  Jenis palma menyimpan minyak di dalam  biji maupun di dalam dagingnya. Minyak biji – bijian berbeda satu sama lain dalam komposisi asam lemak. Minyakl biji – bijian juga merupakan sumber fosfolipida, karotenoid, dan sterol tumbuh – tumbuhan.
Tabel 1.4 komposisi asam lemak beberapa jenis minyak tumbuh - tumbuhan
Makanan
8:0
10:0
12:0
14:0       16:0       18:0     18:1
g/100g asam lemak total
18:2
18:3
20:1
+ 22:1
­Lain -lain
Apokat
Biji bunga matahari
Biji kelapa sawit
Jagung
Kacang kedelai
Kacang tanah
Kelapa
Kelapa sawit
Rape
Zaitu
0
0
4
0
0
0
8
0
0
0
0
0
4
0
0
0
7
0
0
0
0
ss
45
0
ss
ss
48
ss
0
0
      0           20           1         60
      ss          6             6         33
     18          9             3         15
      1          14            2         30
      ss         10            4         25
      1          11            3         49
     16          9             2          7
      1          42            4         43
      ss          4             1         24
      ss         12            2         72
18
52
2
50
52
29
2
8
16
11
0
ss
0
2
7
1
0
ss
11
1
0
0
0
0
0
0
0
0
43
0
1
3
0
1
2
6
1
2
1
2



a.Asam lemak

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)  Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap












 


b. Gliserida netral (lemak netral)
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.








Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah:

1. Lemak
Lemak umumnya diperoleh dari hewan ,berwujud padat pada suhu ruang dan tersusun dari asam lemak jenuh.
2. Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan,berwujud cair pada suhu ruang,tersusun dari asam lemak tak jenuhFosfogliserida (fosfolipid). Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.

c. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
1. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.



Ada 4 kelas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu :

1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal.

2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak

3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer

4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.












b. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.


Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.



Malam/lilin (waxes)

Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.

Metabolisme lemak dimulai dengan proses hidrolisis lemak (trigliserida) dari pangan yang dikonsumsi oleh enzim lipase (dari pancreas), menghasilkan monogliserida, asam-asam lemak bebas dan gliserol. Gliserol diserap usus dan ditransportasikan melalui saluran darah ke hati. Selanjutnya gliserol tersebut dimetabolisasi seperti karbohidrat untuk membentuk asam piruvat. Tergantung dari kebutuhan tubuh, piruvat tersebut selanjutnya dioksidasi mengasilkan energy, atau disintesis menjadi glukosa. Untuk asam–asam lemak (berantai panjang) dan monogliserida ( dari asam lemak rantai panjang), senyawa tersebut diserap dari lumen usus halus dire-sintesis lagi menjadi terigliserida, yang kemudian digabungkan dengan protein membentuk khilomokron. Asam lemak rantai pendek dan medium akan diserap oleh usus dan langsung ditransportasikan melalui saluran darah ke hati tanpa melalui pembentukan khilomikron. Fosfolipida dan kolesterol yang berasal dari pangan yang dikonsumsi juga akan digabungkan dalam kilomikron dan ditransportasikan sama halnya seperti trigliserida. Sebelum sampai ke hati trigliserida dari kilomikron dapat juga digunakan oleh jaringan otot atau jaringan lain atau disimpan dalam jaringan adipose. Lemak (trigliserida) yang berasal dari kilomikron yang ditransportasikan oleh hati (dalam bentuk VLDL) digunakan oleh sel-sel jaringan tubuh untuk berbagai macam keperluan, yaitu :
a.       Sebagai sumber energy
b.      Sebagai cadangan energy (disimpan sebagai trigliserida dalam jaringan adipose)
c.       Digabungkan ke dalam struktur sel (misalnya membrane sel)
d.      Digunakan untuk sintesis senyawa tubuh yang esensial (vitamin, enzim, hormone, dll)
Asam lemak dalam hati dapat dimetabolisme sebagai berikut :
a.       Disimpan sebagai lemak (trigliserida) di dalam hati.
b.      Dioksidasi melalui jalur beta-oksidasi menghasilkan asetil koA, kemudian dioksidasi sempurna menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) serta energy (ATP)
c.       Apabila oksidasi tidak berjalan sempurna akan dihasilkan “ketone bodies” dan akan terdapat dalam darah
d.      Asetil KoA dapat disintesis menjadi kolesterol di dalam hati, yang selanjutnya dapat diubah menjadi asam empedu atau hormone steroid
e.       Diubah menjadi lipoprotein (VLDL), kemudian berada dalam plasma darah untuk ditransportasikan dan
f.       Dikeluarkan dari hati sebagai asam lemak bebas dan masuk ke dalam darah.
Bila jumlah karbohidrat (pati,gula) yang dikonsumsi banyak, maka tubuh akan menggunaka glukosa sebagai energy dan untuk esterifikasi asam lemak bebas. Akan tetapi jika jumlah konsumsi sedikit maka karbohidarat hanya digunakan untuk esterifikasi asam lemak bebas dan untuk produksi energy digunakan asam lemak bebas. Sebagian besar asam lemak disimpan sebagi trigliserida (trigliserol) dalam sel-sel jaringan adipose (sekitar 16% dari berat badan merupakan trigliserida). Beberapa macam hormone (termasuk epinefrin, noreepinefrin, glucagon dan adenokortikotrofik) terikat pada reseptor membrane sel-sel lemak. Hormone menginisiasi (memulai) stimulasi kinase sfesifik yang dimediasi oleh cAMP dan mengaktifkan enzim lipase untuk menghidrolisis trigliserida menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol.
Gliserol yang dihasilkan terutama yang dimetabolisme oleh hati, pertama-tama diubah menjadi gliserol 1-fosfat, kemudian menjadi dihidroksi aseton-fosfat yang akan masuk ke dalam jalur glikolisis. Sedangkan asam-asam lemak bebas akan dibawa oleh darah ke jantung, jaringan otot dan hati dimana asam lemak bebas ini akan dimetabolisasi dan dioksidasi melalui jalur beta oksidasi.
Dalam jalur beta-oksidasi pertama-tama asam lemak bebas akan diaktivasi dalam sitosol (sitoplasma sel) dengan cara menambahkan ATP dan CoA. Reaksinya dikatalis oleh enzim asil CoA sintetase (asam lemak tiokinase). Selanjutnya molekul asil-CoA aktif tersebut ditransfer ke molekul karnitin ( suatu senyawa zwitterions yang dibentuk dari asam amino lisin) dengan bantuan enzim karnitin asli transferase membentuk asil-karnitin. Kemudian asam lemak asil dibawa melewati membrane daam mitokondria dengan bantuan enzim translokase dan di dalam matriks mitokondria dibentuk lagi menjadi asil-CoA, kemudian masuk ke jalur beta-oksidasi, sedangkan karnitin menjadi bebas kembali dan siap melakukan proses yang sama. Karnitin hanya bekerja untuk asam lemak rantai panjang, asam lemak rantai pendek dan sedang dapat masuk ke matriks mitokondria tanpa bantuan karnitin. Karnitin sendiri dapat disintesis dalam tubuh, jadi tidak perlu mengkonsumsi suplemen secara berlebih.
Dalam jalur beta-oksidasi , asam lemak didegradasi secara bertahap menjadi asetil-CoA yang akan masuk ke jalur respirasi untuk dioksidasi lebih lanjut menjadi CO2, H2O, dan energy (ATP).  Namun untuk asam lemak yang berantai ganjil hasil degradasinya adalah propinil-CoA, propinil-CoA akan diubah menjadi metil-malonil-CoA, kemudian diubah lagi menjadi suksinil-CoA yang mana akan masuk ke ddalam siklus krebs (siklus asam sitrat).
Untuk asam lemak tidak jenuh diperlukan enzim-enzim isomerase dan epimerase agar ikatan rangkapnya berubah dari bentuk cis- menjadi bentuk trans- dan berada dalam posisi sterokimia yang sesuai seperti halnya yang terjadi pada asam lemak jenuh dalam jalur beta-oksidasi.
Apabila tubuh kekurangan asam oksaloasetat (misalnya sedang berpuasa, menderita diabetes atau akibat kelaparan), asetil-CoA dari jalur beta-oksidasi tidak dapat masuk ke dalam siklus krebs. Oksaloasetat akan diubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis, sedangkan asetil-CoA akan diubah menjadi asetoasetat, D-3-hidroksibutirat (dikenal juga sebagai beta-hidroksibutirat atau aseton). Ketiga senyawa tersebut dikenal denganbama “badan keton” (ketone bodies) dan hati merupakan organ penghasil keton bodies yang utama.
Asetiasetat dan D-3-hidroksibuturat dapat digunakan sebagai substrat reaksi respirasi dalam beberapa macam jaringan. Sebagai contoh jaringan otot jantung dan ginjal dapat menggunakan asetoasetat sebagai substrat reaksi respirasi bila tidak terdapat glukosa. Demikian juga kelaparan dalm jangka panjang. Otak dapt beradpatasi untuk menngunakan aseto-asetat sebagai substrat untuk reaksi respirasi.
Sintesis  asam lemak terjadi di dalam sitosol (sitoplasma). Sebagai sumber karbon yaitu Asetil Ko-A dan untuk reaksi redukasi digunakan NADPH2. Enzim yang beranggung jawab atas sintesis asam lemak adalah asam lemak sintetase( fatty acid synthetase) yang merupakan enzim kompleks (terdiri dari beberapa enzim). Jalur reaksi sintesis asam lemak terdiri dari dua tahap,yaitu:
a.       aktifitas asetil Ko-A(asetil Ko-A karboksilasi)
b.      pemanjangan rantai karbon (elongasi) yang merupakan jalur malonil Ko-A
Proses pemanjangan rantai karbon malonil dilakukan dengan cara menambahkan dua karbon(Asetil Ko-A) secara bertahap dan dibantu oleh enzim yang disebut sebagai acyl carrier protein(ACP). Pada umumnya pemanjangan rantai karbon akan berhenti pada  C16. Apabila diperlukan asam lemak dengan panjang rantai karbon lebih dari 16 , maka enzim lain (masih merupakan anggota enzim asam lemak sintetase) akan bekerja yaitu enzim asltioesterasde rantai panjang9long chain acyl-thio-esterase). Asam lemak yang disimpan untuk digunakan dalam bentuk trigliserida dalam semua sel, terutama adiposit dalam jaringan adipose. Trigliserida  (triasil-gliserol) teerdiri atas molekul gliserol pada mana tiga asam lemak diesterifikasikan. Pada umumnya asam-asam lemak yang terdapat dalam trigliserida merupakan asam lemak jnuh. Sebagai “building block” utama untuk sintesis trigliserida pada jaringan selain adipose adalah gliserol, sedangkan pada jaringan digunakan dihidroksiaseton-fosfat (DHAP), yang diproduksi selama proses glikolisis.


DAFTAR PUSTAKA

·         Almatsier, sunita. 2003. Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: PT.gramedia Pustaka Umum
·         Bulletin CP. 2007.   Lipida dan turunannya. www .buletincp.com. tanggal akses: 6 Desember 2009.
·         Irawan, M. Anwar. 2007. Cairan Tubuh, Elektolit dan Mineral.www.psslab.com. tanggal akses: 6 Desember 2009
·         Koswara, Sutrisno. (t.t) Lipid. www. Ebokpangan .com. tanggal akses:6 Desember 2009
·         Lestiani,Lanny. (t.t). Pengaruh Lemak Terhadap Kesehatan . www. Ilmugiziui .com. tanggal akses: 6 Desember 2009
·         Medical, 2008. Lipid.www.medical.com . tanggal akses : 6 Desember 2009
·         Rajiman, 2009. Lipid .www.belajar-online .com . tanggal akses : 6 Desember 2009
·         Tensiska. 2008. Serat Makanan. www .unipadj.com. tanggal akses: 6 Desember 2009